Senin, 07 Mei 2012

konsep pendidikan seumur hidup dan implikasinya.


Di dalam GBHN 1978 dinyatakan bahwa pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam lingkungan rumah tangga, sekolah, dan masyarakat. Karena itu pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara keluarga, masyrakat dan pemeritah.1

Hal ini berarti bahwa setiap manusia Indonesia diharapkan supaya selalu berkembang sepanjang hidup, dan di lain pihak masyarakat dan pemerintah diharapkan agar dapat menciptakan situasi yang menantang unuk belajar. Prinsip ini berarti, maka sekolah bukanlah satu-satunya masa bagi setiap orang untuk belajar, melainkan hanya sebagian dari waktu belajar yang akan berlangsung seumur hidup.

Konsep pendidikan seumur hidup merumuskan suatu asas bahwa pendidikan adalah suatu proses yang terus-menerus (kontinu) dari bayi sampai meninggal dunia. Konsep ini sesuai dngan konsep Islam seperti yang tercantum dalam hadits Nabi Muhammad SAW., yang menganjurkan belajar mulai dari buaian sampai ke liang kubur.2

Adapun tujuan untuk pendidikan manusia seutuhnya dan seumur hidup ialah :
±     Mengembangkan potensi kepribadian manusia sesuai dengan kodrat dan hakikatnya, yakni seluruh aspek pembawaannya seoptimal mungkin. Dengan demikian secara potensial keseluruhan potensi manusia diisi kebutuhannya agar berkembang sewajarnya.
±     Dengan mengingat proses pertumbuhan dan perkembangan kepribadian manusia bersifat hidup dan dinamis, maka pendidikan wajar berlangsung selama manusia hidup.3


1Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan  (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2001), hal. 63.
2Fuad Ihsan, Dasar-dasar Kependidikan (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2003), hal. 40.
3Tim Dosen FIP-IKIP Malang, Pengantar Dasar-Dasar Pendidikan (Surabaya: Usaha Nasional, 2003), hal. 139-140.
Ada bermacam-macam dasar pemikiran yang menyatakan bahwa pendidikan                    seumur hidup sangat penting.
Dasar pemikiran tersebut ditinjau dari beberapa segi, antara lain :
  1. Ideologis
Semua manusia dilahirkan sama dan mempunyai hak yang sama, khususnya hak untuk mendapat pendidikan dan peningkatan pengetahuan serta keterampilan. Pendidikan seumur hidup akan memungkinkan tiap-tiap individu  mengembangkan potensi-potensinya sesuai dengan kebutuhan hidupnya.4
Menjadi kewajiban bagi pengusaha atau tokoh-tokoh pemuka masyarakat menyelamatkan rakyat dari bahaya kebodohan dan kemelaratan.
  1. Ekonomis
Salah satu cara keluar dari lingkaran setan antara kebodohan dan kemelaratan  ialah dengan pendidikan seumur hidup.  Salah satunya dengan cara meningkatkan produtivitasnya.5
  1. Sosiologis
Para orang tua di negara berkembang kerap kurang menyadari pentingnya pendidikan sekolah bagi anak-anaknya. Karena itu, anak-anak mereka sering merasa kurang mendapatkan pendidikan sekolah, putus sekolah atau tidak bersekolah sama sekali. Dengan demikian, pendidikan seumur hidup bagi orang tua merupakan pemecahan atas masalah tersebut.6
  1. Politis
Negara kita adalah negara demokrasi di mana seluruh warga negara wajib menyadari hak dan kewajibannya di samping memahami fungsi pemerintah. Maka tugas pendidikan seumur hidup berfungsi sebagai pendidikan kewarganegaraan perlu diberikan setiap warga negara.7




4Soelaiman Joesoef dan Slamet Santoso, Pendidikan Luar Sekolah (Surabaya:  Usaha Nasional, 1981), hal. 23.
5Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), hal. 236.
6Fuad Ihsan, loc. cit.
7Ibid., hal. 236-237.
  1. Teknologis
Dengan majunya ilmu pengetahuan dan teknologi para pemimpin, teknisi, guru dan sarjna dari berbagai disiplin ilmu harus senantiasa menyesuaikan perkembangan ilmu dan teknologi terus menerus untuk menambah cakrawala pengetahuannya di samping keterampilannya.

6.   Psikologis dan Pedagogis
Tidak ayal lagi bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berpengaruh besar terhadap pendidikan khususnya konsep dn tekhnik penyampaian. Oleh karena perkembangan ilmu dan teknologi makin luas dan komplek maka tidak mungkin segala itu dapat diajarkan kepada anak di sekolah.
Maka dewasa ini tugas pendidikan formal yang utama ialah bagaimana mengajar cara belajar, menanamkan motivasi dan memberi keterampilan. Untuk itu semua peril diciptakan kondisi yang merupakan life long education.8

Implikasi Konsep Pendidikan seumur hidup
Sebagai satu kebijakan yang mendasar dalam memandang hakikat pendidikan manusia dapat kita jelaskan segi implikasi  sebagai berikut :
  1. Pengetian
Implikasi ialah akibat langsung atau konsikuensi dari suatu keputusan. Jadi sesuatu yang merupakan tindak lanjut dari suatu kebijakan atau keputusan.
  1. Segi-segi implikasi dari konsepsi pendidikan manusia seumur hidup, yakni :
    1. Manusia sebagai subyek didik atau sasaran didik
2.      Proses berlangsungnya pendidikan yakni waktunya seumur hidup manusia.
c.       Isi yang dididikan
Dengan mengingat potensi-potensi manusia, maka dapatlah dikembangkan dengan membina dan mengembangkan sikap hidup, yaitu :



8Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati, op.cit., hal 237

1.      Potensi jasmani dan panca indra, yaitu dengan mengembangkan sikap hidup. Seperti memelihara gizi makanan dan olah raga teratur.
2.      Potensi rasional atau potensi pikir, dengan mengembangkan kecerdasan dan mengembangkan daya pikir yang kritis.
3.      Potensi perasaan dikembangkan dengan perasaan yang peka dan halus dalam segi moral dan kemanusian.
4.      Potensi karsa atau kemauan yang keras dengan mengembangkan rajin belajar, termasuk juga hemat dan hidup sederhana.
5.      Potensi cipta dengan mengembangkan daya kreasi dan imajinasi.
6.      Potensi karya, misalnya gagsan yang baik tidak cukup dilontarkan, tetapi kita berkewajiban merintis penerapannya.
7.      Potensi budi-nurani merupakan kesadaran Ketuhanan dan keagamaan.9

1.      Implikasi pada program-program pendidikan
a.       Pendidikan baca tulis
Pengetahuan-pengetahuan baru didapat diperolah terutama melalui bacaan. Bagi anak didik secara fungsional diberikan kecakapan membaca, menulis dan berhitung. Untuk diberikan/disediakan bacaan.
b.      Pendidikan kejuruan
Dengan majunya teknologi dan inustrialisasi maka pendidikan kejuruan itu tidak boleh dipandang sekali jadi dan selesai. Program pendidikan yang bersikap remedial dan para lulusan sekolah itu menjadi tenaga terampil dan produktif harus terus meneus menyesuaikan kemajuan teknologi.10
c.       Pendidikan profesional
Sebagai realisasi pendidikan seumur hidup, dalam tiap-tiap profesi hendaknya telah tercipta built in mechanisme yang memungkinkan golongan profesional terus mengikuti berbagai kemajuan dan perubahan metodologi, perlengkapan dan sikap profesionalnya.11


93Tim Dosen FIP-IKIP Malang, op.cit., hal. 142-143.
10Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati, op.cit., hal. 237-238.
11Hasbullah, op. cit., hal. 72.
d.      Pendidikan ke arah perubahan dan pembangunan
Pendidikan bagi anggota masyarakat dari berbagi golongan usia agar mereka mampu mengikuti perubahan sosial dan pembangunan merupakan konsekuensi penting daripada asas pendidikan seumur hidup atau pendidikan terus-menerus.
e.       Pendidikan kewarganegaraan negara dan kedewasaan politik.12
Dalam pemerintahan dan masyarakat yang demokratis, maka kedewasaan warga negara dan para pemimpinnya dalam kehidupan negara sangat penting. Untuk itu pendidikan kewarganegaraan dan kedewasaan politik itu merupakan bagian yang penting dari pendidikan seumur hidup.
f.        Pendidikan kultural dan pengisian waktu luang
Seseorang yang disebut “educated man” harus memahami dan menghargai sejarah, kesusastraan, agama, filsafat hidup, seni dan musik bangsa sendiri. Pengetahuan tersebut di samping memperkaya khasanah hidupnya, juga memungkinkan untuk mengisi waktu luangnya yang lebih menyenangkan.13

2. Implikasi pada sasaran pendidikan
Adapun mengenai implikai pendidikan seumur hidup ini pada sasaran pendidikan, Ananda W.P. Guruge mengklasifikasikannya dalam enam kategori. Masing-masing dengan prioritas programnya, yakni para buruh dan petani, remaja putus sekolah, pekerja yang berketerampilan, teknisi dan profesionalis, pemimpin masyarakat dan golongan masyarakat yang sudah tua.14


12Fuad Ihsan, op.cit., hal. 50.
13Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati, op.cit., hal. 238-239.
14Fuad Ihsan, op.cit., hal. 51-54.
Simpulan

Pendidikan seumur hidup atau life long education merupakan suatu proses pendidikan yang terus-menerus (kontinu) dan dilaksanakan di dalam lingkungan rumah tangga, sekolah, dan masyarakat dari bayi sampai meninggal dunia. Karena itu pendidikan adalah tanggung jawab kita bersama.
Pendidikan seumur hidup memiliki implikasi, yaitu pada program-program pendidikan yang meliputi: pendidikan baca tulis, kejuruan, professional, ke arah perubahan dan pembangunan, kewarganegaraan negara dan kedewasaan politik, serta kultural dan pengisian waktu luang. Dan sasaran pendidikan.meliputi: para buruh dan petani, remaja putus sekolah, pekerja yang berketerampilan, teknisi dan profesionalis, pemimpin masyarakat dan golongan masyarakat yang sudah tua.

==> tugas pengantar pendidikan <== haha

Kamis, 03 Mei 2012

perkembangan musik tanah air (nusantara)

Musik Tanah Air (Nusantara)

Musik Tanah Air (Nusantara) adalah seluruh musik yang berkembang di Nusantara ini, yang menunjukkan atau menonjolkan ciri keindonesiaan, baik dalam bahasa maupun gaya melodinya. Musik Nusantara terdiri dari , musik tradisi daerah, musik keroncong, musik dangdut, musik langgam, musik gambus, musik perjuangan, dan musik pop.

Sejarah Musik Tanah Air (Nusantara)

Terdapat tahapan- tahapan perkembangan  Musik Tanah Air(nusantara). tahapan tersebut adalah sebagai berikut.


Masa sebelum masuknya pengaruh Hindu- Buddha

Pada masa ini, musik dipakai sebagai bagian dari kegiatan ritual masyarakat. Dalam beberapa kelompok, bunyi- bunyian yang dihasilkan oleh anggota badan atau alat tertentu diyakini memiliki kekuatan magis. Instrumen atau alat musik yang digunakan umumnya berasal dari alam sekitarnya.

Masa setelah masuknya pengaruh Hindu- Buddha

Pada masa ini, berkembanglah musik- musik istana (khususnya di Jawa). saat itu, musik tidak hanya dipakai sebagai bagian ritual saja, tetapi juga dalam kegiatan- kegiatan keistanaan (sebagai sarana hiburan para tamu raja). Musik istana yang berkembang adalah musik gamelan. Musik gamelan  terdiri dari 5 kelompok, yaitu kelompok balungan, kelompok blimbingan, kelompok pencon, kelompok kendang,dan kelompok pelengkap.


Masa setelah masuknya pengaruh Islam

Selain berdagang dan menyebarkan agama islam, para pedagang arab juga memperkenalkan musik mereka. Alat musik mereka berupa gambus & rebana. dari proses itulah muncul orkes- orkes gambus di Tanah Air  ( Indonesia ) hingga saat ini.




Masa Kolonialisme

Masuknya bangsa Barat ke Indonesia juga membawa pengaruh besar dalam perkembangan musik Indonesia. Para pendatang ini memperkenalkan berbagai alat musik dari negeri mereka, misalnya biola, selo (cello), gitar, seruling (flute), dan ukulele. Mereka pun membawa sistem solmisasi dalam berbagai karya lagu. Itulah masa- masa perkembangan musik modern Indonesia. Saat itu,para musisi Indonesia menciptakan sajian musik yang merupakan perpaduan musik barat  dan musik Indonesia . Sajian musik itu dikenal sebagai musik keroncong.

 
Masa Kini


Seiring dengan masuknya media elektronik ke Indonesia,masukpula berbagai jenis musik barat, seperti pop, jazz, blues, rock, dan R&B. demikian pula dengan musik- musik negeri India yang banyak dibawa melalui film- filmnya. Dari perkembangan ini, terjadi perpaduan antara musik asing dengan musik Indonesia. Musik India mengalami perpaduan dengan musik melayu sehingga menghasilkan jenis musik dangdut. Maka, muncul pula berbagai musisi Indonesia yang beraliran pop, jazz, blues, rock, dan R&B. Berkembang pula jenis musik yang memadukan unsur kedaerahan Indonesia dengan unsur musik barat, terutama alat- alat musiknya. Jenis musik ini sering disebut musik etnis.

Fungsi Musik Tanah Air (Nusantara)
Secara umum, fungsi musik bagi masyarakat Indonesia antara lain sebagai sarana atau media upacara ritual, media hiburan, media ekspresi diri, media komunikasi, pengiring tari, dan sarana ekonomi.

Sarana upacara budaya (ritual)
Musik di Indonesia, biasanya berkaitan erat dengan upacara- upacara kematian, perkawinan, kelahiran, serta upacara keagamaan dan kenegaraan. Di beberapa daerah, bunyi yang dihasilkan oleh instrumen atau alat tertentu diyakini memiliki kekuatan magis. Oleh karena itu, instrumen seperti itu dipakai sebagai sarana kegiatan adat masyarakat.

Sarana Hiburan
Dalam hal ini, musik merupakan salah satu cara untuk menghilangkan kejenuhan akibat rutinitas harian, serta sebagai sarana rekreasi dan ajang pertemuan dengan warga lainnya. Umumnya masyarakat Indonesia sangat antusias dalam menonton pagelaran musik. Jika ada perunjukan musik di daerah mereka, mereka akan berbondong- bondongmendatangi tempat pertunjukan untuk menonton.

Sarana Ekspresi Diri
Bagi para seniman (baik pencipta lagu maupun pemain musik), musik adalah media untuk mengekspresikan diri mereka. Melalui musik, mereka mengaktualisasikan potensi dirinya. Melalui musik pula, mereka mengungkapkan perasaan, pikiran, gagasan, dan cita- cita tentang diri, masyarakat, Tuhan, dan dunia.

Sarana Komunikasi
Di beberapa tempat di Indonesia, bunyi- bunyi tertentu yang memiliki arti tertentu bagi anggota kelompok masyarakatnya. Umumnya, bunyi- bunyian itu memiliki  pola ritme tertentu, dan menjadi tanda bagi anggota masyarakatnya atas suatu peristiwa atau kegiatan. Alat yang umum digunakan dalam masyarakat Indonesia adalah kentongan, bedug di masjid, dan lonceng di gereja.

Pengiring Tarian
Di berbagai daerah di Indonesia, bunyi- bunyian atau musik diciptakan oleh masyarakat untuk mengiringi tarian- tarian daerah. Oleh sebab itu, kebanyakan tarian daerah di Indonesia hanya bisa diiringi olehmusik daerahnya sendiri. Selain musik daerah, musik- musik pop dan dangdut juga dipakai untuk mengiringi tarian- tarian modern, seperti dansa, poco- poco, dan sebagainya.

Sarana Ekonomi
Bagi para musisi dan artis professional, musik tidak hanya sekadar berfungsi sebagai media ekspresi  dan aktualisasi diri. Musik juga merupakan sumber  penghasilan. Mereka merekam hasil karya mereka dalam bentuk pita kaset dan cakram padat (Compact Disk/CD) serta menjualnya ke pasaran. Dari hasil penjualannya ini mereka mendapatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Selain dalam media kaset dan CD. Para musisi juga melakukan pertunjukan yang dipungut biaya. Pertunjukan tidak hanya dilakukan di suatu tempat, tetapi juga bisa dilakukan di daerah- daerah lain di Indonesia ataupun di luar Indonesia.

Ragam Musik Tanah Air (Nusantara)

Ragam musik di Indonesia dapat dibedakan atas musik tradisi, musik keroncong, musik dangdut, musik perjuangan, dan musik pop.

Musik Tanah Air Daerah/Tradisional

Musik daerah atau musik tradisional adalah musik yang lahir dan berkembang di daerah- daerah di seluruh Indonesia. Ciri khas pada jenis musik ini teletak pada isi lagu dan instrumen (alat musiknya). Musik tradisi memiliki karakteristik khas, yakni syair  dan melodinya menggunakan bahasa dan gaya daerah setempat. Indonesia adalah sebuah negara yang terdiri dari ribuan pulau yang terbentang dari Papua hingga Aceh. Dari sekian banyaknya pulau beserta dengan masyarakatnya  tersebut lahir, tumbuh dan berkembang.  Seni tradisi yang merupakan identitas, jati diri, media ekspresi dari masyarakat pendukungnya.

Hampir diseluruh wilayah Indonesia mempunyai seni musik tradisional yang khas. Keunikan tersebut bisa dilihat dari teknik permainannya, penyajiannya maupun bentuk/organologi instrumen musiknya. Hampir seluruh seni tradisional Indonesia mempunyai semangat kolektivitas yang tinggi sehingga dapat dikenali karakter khas orang/masyarakat Indonesia, yaitu ramah dan sopan.  Namun berhubung dengan perjalanan waktu dan semakin ditinggalkanya spirit dari seni tradisi  tersebut, karekter kita semakin berubah dari sifat yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan menjadi individual/egoistis. begitu banyaknya seni tradisi yang dimiliki bangsa Indonesia, maka untuk lebih mudah mengenalinya dapat di golongkan menjadi beberapa kelompok yaitu alat musik/instrumen perkusi, petik dan gesek.

Instrumen Musik Perkusi.

Perkusi adalah sebutan bagi semua instrumen musik yang teknik permainannya di pukul, baik menggunakan tangan maupun stik. Dalam hal ini beberapa instrumen musik yang tergolong dalam alat musik perkusi adalah, Gamelan, Arumba, Kendang, kolintang, tifa, talempong, rebana, bedug, jimbe dan lain sebagainya.

Gamelan adalah alat musik yang terbuat dari bahan logam. Gamelan berasal dari daerah Jawa Tengah, DI. Yogyakarta, Jawa Timur juga di Jawa Barat yang biasa disebut dengan Degung dan di Bali (Gamelan Bali).  Satu perangkat gamelan terdiri dari  instrumen saron, demung, gong, kenong, slenthem, bonang dan beberapa instrumen lainnya. Gamelan mempunyai nada pentatonis/pentatonic.

Talempong adalah seni musik tradisi dari Minangkabau/Sumatera Barat. Talempong adalah alat musik bernada diatonis (do, re, mi, fa, sol, la, ti, do)

Kolintang atau kulintang berasal dari daerah Minahasa/ Sulawesi Utara. Kolintang mempunyai tangga nada diatonis/diatonic yang semua instrumennya terdiri dari bas, melodis dan ritmis. Bahan dasar untuk membuat kulintang adalah   kayu. Cara untuk memainkan alat musik ini di pukul dengan menggunakan stik.

Arumba  (alunan rumpun bambu) berasal dari daerah Jawa Barat. Arumba adalah alat musik yang terbuat dari bhan bambu yang di mainkan dengan melodis dan ritmis. Pada awalnya arumba menggunakan tangga nada pentatonis namun dalam perkembangannya menggunakan tangga nada diatonis.

Kendang adalah sejenis alat musik perkusi yang membrannya berasal dari kulit hewan. Kendang atau gendang dapat dijumpai di banyak wilayah Indonesia. Di Jawa barat kendang mempunyai peraanan penting dalam tarian Jaipong. Di Jawa Tengah, Bali, DI Yogyakarta, Jawa timur kendang selalu digunakan dalam permainan gamelan baik untuk mengiringi, tari, wayang, ketoprak.  Tifa adalah alat musik sejenis kendang yang dapat di jumpai di daerah Papua, Maluku dan Nias. Rebana adalah jenis gendang yang ukuran bervariasai dari yang kecil hingga besar. Rebana adalah alat musik yang biasa di gunakan dalam kesenian yang bernafaskan Islam. Rebana dapat di jumpai hampir di sebagian wilayah Indonesia.
Instrumen Musik Petik

Kecapi adalah alat musik petik yang berasal dari daerah Jawa Barat. Bentuk organologi kecapi adalah sebuah kotak kayu yang diatasnya berjajar dawai/senar, kotak kayu tersebut berguna sebagai resonatornya. Alat musik yang menyerupai Kecapi adalah siter dari daerah Jawa tengah.

Sasando adalah alat musik petik berasal dari daerah Nusa tenggara timur (Timor) kecapi ini terbuat dari bambu dengan diberi dawai/senar sedangkan untuk resonasinya di buat dari anyaman daun lontar yang mempunyai bentuk setengah bulatan.

Sampek (sampe/sapek) adalah alat musik yang bentuknya menyerupai gitar berasal dari daerah kalimantan. Alat musik ini terbuat dari bahan kayu yang di penuhi dengan ornamen/ukiran yang indah. Alat musik petik lainnya yang bentuknya menyerupai sampek adalah Hapetan daerah Tapanuli, Jungga dari daerah Sulawesi Selatan.
Instrumen Musik Gesek.

Instrumen musik tradisional yang menggunakan teknik permainan digesek adalah Rebab. Rebab berasal dari daerah Jawa barat, Jawa Tengah, Jakarta (kesenian betawi). Rebabb terbuat dari bahan kayu dan resonatornya ditutup dengan kulit tipis, mempunyai dua buah senar/dawai dan mempunyai tangga nada pentatonis. Instrumen musik tradisional lainnya yang mempunyai bentuk seperti rebab adalah Ohyan yang resonatornya terbuat dari tempurung kelapa,  rebab jenis ini dapat dijumpai di bali, Jawa dan kalimantan selatan.

Instrumen Musik Tiup
Suling adalah instrumen musik tiup yang terbuat dari bambu. hampir semua daerah di indonesia dapat dijumpai alat musik ini.  Saluang adalah alat musik tiup dari  Sumatera Barat,  serunai dapat dijumpai di sumatera utara, Kalimantan. Suling Lembang berasal dari daerah Toraja yang mempunyai panjang antara 40-100cm dengan garis tengah 2cm.

Tarompet, serompet, selompret adalah jenis alat musik tiup yang mempunyai 4-6 lubang nada dan bagian untuk meniupnya berbentuk corong. Seni musik tradisi yang menggunakan alat musik seperti ini adalah kesenian rakyat Tapanuli, Jawa Barat, Jawa Timur, Madura, Papua.

Musik Tanah Air Keroncong

Secara umum, musik keroncong memiliki harmoni musik dan improvisasi yang sangat terbatas. Umumnya lagu- lagunya memiliki bentuk dan susunan yang sama. Syair- syairnya terdiri atas beberapa kalimat (umumnya 7 kalimat) yang diselingi dengan permainan alat musik.

Musik Tanah Air Dangdut

Musik dangdut merupakan hasil perpaduan antara musik India dengan musik Melayu, musik ini kemudian berkembang dan menampilkan cirinya yang khas dan berbeda dengan musik akarnya. Ciri khas musik ini terletak pada pukulan alat musik tabla (sejenis alat musik perkusi yang menghasilkan bunyi ndut). Selain itu, iramanya ringan, sehingga mendorong penyanyi dan pendengarnya untuk mengerakkan anggota badannya. Lagunya pun mudah dicerna, sehingga tidak susah untuk diterima masyarakat.

Musik Tanah Air Perjuangan

Musik ini lahir dari kondisi masyarakat Indonesia yang sedang terjajah oleh bangsa asing. Dengan menggunakan musik, para pejuang berusaha mengobarkan semangat persatuan untuk bangkit melawan penjajah. Syair- syair yang diciptakan pada masa itu, umumnya berisi ajakan untuk berjuang, ajakan untui berkorban demi tanah air, dan sebagainya. Irama musiknya pun dibuat cepat dan semangat, serta diakhiri dengan semarak.

Musik Tanah Air Populer (pop)

Musik ini memiliki ciri, antara lain penggunaan ritme yang terasa bebas dengan mengutamakan permainan drum dan gitar bas. Komposisi melodinyajuga mudah dicerna. Biasanya, para musisinya juga menambahkan variasi gaya yang beraneka ragam untuk menambah daya tarik dan penghayatan pendengar atau penontonnya. Musik pop dibedakan menjadi musik pop anak- anak dan musik pop dewasa.

Kesimpulan

Musik Tanah Air (nusantara) adalah seluruh musik yang berkembang di nusantara, yang menunjukkan cirri keindonesiaan. Musik memiliki fungsi sebagai sarana atau media ritual, media hiburan media ekspresi diri, media komunikasi, pengiring tari, dan sarana ekonomi. Ragam musik nusantara yang berkembang dapat dibedakan menjadi musik tradisi, musik keroncong, musik dangdut, musik perjuangan, dan musik pop.