Di dalam GBHN 1978 dinyatakan bahwa pendidikan berlangsung
seumur hidup dan dilaksanakan di dalam lingkungan rumah tangga, sekolah, dan
masyarakat. Karena itu pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara
keluarga, masyrakat dan pemeritah.1
Hal ini berarti bahwa setiap manusia Indonesia diharapkan
supaya selalu berkembang sepanjang hidup, dan di lain pihak masyarakat dan
pemerintah diharapkan agar dapat menciptakan situasi yang menantang unuk
belajar. Prinsip ini berarti, maka sekolah bukanlah satu-satunya masa bagi
setiap orang untuk belajar, melainkan hanya sebagian dari waktu belajar yang
akan berlangsung seumur hidup.
Konsep pendidikan seumur hidup merumuskan suatu asas bahwa
pendidikan adalah suatu proses yang terus-menerus (kontinu) dari bayi sampai
meninggal dunia. Konsep ini sesuai dngan konsep Islam seperti yang tercantum
dalam hadits Nabi Muhammad SAW., yang menganjurkan belajar mulai dari buaian
sampai ke liang kubur.2
Adapun tujuan untuk pendidikan manusia seutuhnya dan seumur
hidup ialah :
± Mengembangkan potensi kepribadian manusia sesuai dengan
kodrat dan hakikatnya, yakni seluruh aspek pembawaannya seoptimal mungkin.
Dengan demikian secara potensial keseluruhan potensi manusia diisi kebutuhannya
agar berkembang sewajarnya.
± Dengan mengingat proses pertumbuhan dan perkembangan
kepribadian manusia bersifat hidup dan dinamis, maka pendidikan wajar
berlangsung selama manusia hidup.3
1Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu
Pendidikan (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2001), hal. 63.
2Fuad Ihsan, Dasar-dasar
Kependidikan (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2003), hal. 40.
3Tim Dosen FIP-IKIP Malang, Pengantar
Dasar-Dasar Pendidikan (Surabaya: Usaha Nasional, 2003), hal. 139-140.
Ada bermacam-macam dasar pemikiran yang menyatakan bahwa
pendidikan
seumur hidup sangat penting.
Dasar pemikiran tersebut ditinjau dari beberapa segi, antara
lain :
- Ideologis
Semua manusia dilahirkan sama dan mempunyai hak yang sama,
khususnya hak untuk mendapat pendidikan dan peningkatan pengetahuan serta
keterampilan. Pendidikan seumur hidup akan memungkinkan tiap-tiap individu
mengembangkan potensi-potensinya sesuai dengan kebutuhan hidupnya.4
Menjadi kewajiban bagi pengusaha atau tokoh-tokoh pemuka
masyarakat menyelamatkan rakyat dari bahaya kebodohan dan kemelaratan.
- Ekonomis
Salah satu cara keluar dari lingkaran setan antara kebodohan
dan kemelaratan ialah dengan pendidikan seumur hidup. Salah satunya
dengan cara meningkatkan produtivitasnya.5
- Sosiologis
Para orang tua di negara berkembang kerap kurang menyadari
pentingnya pendidikan sekolah bagi anak-anaknya. Karena itu, anak-anak mereka sering
merasa kurang mendapatkan pendidikan sekolah, putus sekolah atau tidak
bersekolah sama sekali. Dengan demikian, pendidikan seumur hidup bagi orang tua
merupakan pemecahan atas masalah tersebut.6
- Politis
Negara kita adalah negara demokrasi di mana seluruh warga
negara wajib menyadari hak dan kewajibannya di samping memahami fungsi
pemerintah. Maka tugas pendidikan seumur hidup berfungsi sebagai pendidikan
kewarganegaraan perlu diberikan setiap warga negara.7
4Soelaiman Joesoef dan Slamet
Santoso, Pendidikan Luar Sekolah (Surabaya: Usaha Nasional, 1981),
hal. 23.
5Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati, Ilmu
Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), hal. 236.
6Fuad Ihsan, loc. cit.
7Ibid., hal. 236-237.
- Teknologis
Dengan majunya ilmu pengetahuan dan teknologi para pemimpin,
teknisi, guru dan sarjna dari berbagai disiplin ilmu harus senantiasa
menyesuaikan perkembangan ilmu dan teknologi terus menerus untuk menambah
cakrawala pengetahuannya di samping keterampilannya.
6.
Psikologis dan Pedagogis
Tidak ayal lagi bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi berpengaruh besar terhadap pendidikan khususnya konsep dn tekhnik
penyampaian. Oleh karena perkembangan ilmu dan teknologi makin luas dan komplek
maka tidak mungkin segala itu dapat diajarkan kepada anak di sekolah.
Maka dewasa ini tugas pendidikan formal yang utama ialah
bagaimana mengajar cara belajar, menanamkan motivasi dan memberi keterampilan.
Untuk itu semua peril diciptakan kondisi yang merupakan life long education.8
Implikasi
Konsep Pendidikan seumur hidup
Sebagai satu kebijakan yang mendasar dalam memandang hakikat
pendidikan manusia dapat kita jelaskan segi implikasi sebagai berikut :
- Pengetian
Implikasi ialah akibat langsung atau konsikuensi dari suatu
keputusan. Jadi sesuatu yang merupakan tindak lanjut dari suatu kebijakan atau
keputusan.
- Segi-segi implikasi dari konsepsi pendidikan manusia seumur hidup, yakni :
- Manusia sebagai subyek didik atau sasaran didik
2.
Proses berlangsungnya pendidikan
yakni waktunya seumur hidup manusia.
c.
Isi yang dididikan
Dengan mengingat potensi-potensi manusia, maka dapatlah
dikembangkan dengan membina dan mengembangkan sikap hidup, yaitu :
8Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati, op.cit.,
hal 237
1.
Potensi jasmani dan panca indra,
yaitu dengan mengembangkan sikap hidup. Seperti memelihara gizi makanan dan
olah raga teratur.
2.
Potensi rasional atau potensi pikir,
dengan mengembangkan kecerdasan dan mengembangkan daya pikir yang kritis.
3.
Potensi perasaan dikembangkan dengan
perasaan yang peka dan halus dalam segi moral dan kemanusian.
4.
Potensi karsa atau kemauan yang
keras dengan mengembangkan rajin belajar, termasuk juga hemat dan hidup
sederhana.
5.
Potensi cipta dengan mengembangkan
daya kreasi dan imajinasi.
6.
Potensi karya, misalnya gagsan yang
baik tidak cukup dilontarkan, tetapi kita berkewajiban merintis penerapannya.
7.
Potensi budi-nurani merupakan
kesadaran Ketuhanan dan keagamaan.9
1.
Implikasi pada program-program
pendidikan
a.
Pendidikan baca tulis
Pengetahuan-pengetahuan baru didapat diperolah terutama
melalui bacaan. Bagi anak didik secara fungsional diberikan kecakapan membaca,
menulis dan berhitung. Untuk diberikan/disediakan bacaan.
b.
Pendidikan kejuruan
Dengan majunya teknologi dan inustrialisasi maka pendidikan
kejuruan itu tidak boleh dipandang sekali jadi dan selesai. Program pendidikan
yang bersikap remedial dan para lulusan sekolah itu menjadi tenaga terampil dan
produktif harus terus meneus menyesuaikan kemajuan teknologi.10
c.
Pendidikan profesional
Sebagai realisasi pendidikan seumur hidup, dalam tiap-tiap
profesi hendaknya telah tercipta built in mechanisme yang memungkinkan golongan
profesional terus mengikuti berbagai kemajuan dan perubahan metodologi,
perlengkapan dan sikap profesionalnya.11
93Tim Dosen FIP-IKIP Malang, op.cit.,
hal. 142-143.
10Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati, op.cit.,
hal. 237-238.
11Hasbullah, op. cit., hal. 72.
d.
Pendidikan ke arah perubahan dan
pembangunan
Pendidikan bagi anggota masyarakat dari berbagi golongan
usia agar mereka mampu mengikuti perubahan sosial dan pembangunan merupakan
konsekuensi penting daripada asas pendidikan seumur hidup atau pendidikan
terus-menerus.
e.
Pendidikan kewarganegaraan negara dan
kedewasaan politik.12
Dalam pemerintahan dan masyarakat yang demokratis, maka
kedewasaan warga negara dan para pemimpinnya dalam kehidupan negara sangat
penting. Untuk itu pendidikan kewarganegaraan dan kedewasaan politik itu
merupakan bagian yang penting dari pendidikan seumur hidup.
f.
Pendidikan kultural dan pengisian
waktu luang
Seseorang yang disebut “educated man” harus memahami dan
menghargai sejarah, kesusastraan, agama, filsafat hidup, seni dan musik bangsa
sendiri. Pengetahuan tersebut di samping memperkaya khasanah hidupnya, juga
memungkinkan untuk mengisi waktu luangnya yang lebih menyenangkan.13
2. Implikasi pada sasaran pendidikan
Adapun mengenai implikai pendidikan seumur hidup ini pada
sasaran pendidikan, Ananda W.P. Guruge mengklasifikasikannya dalam enam
kategori. Masing-masing dengan prioritas programnya, yakni para buruh dan
petani, remaja putus sekolah, pekerja yang berketerampilan, teknisi dan
profesionalis, pemimpin masyarakat dan golongan masyarakat yang sudah tua.14
12Fuad
Ihsan, op.cit., hal. 50.
13Abu
Ahmadi dan Nur Uhbiyati, op.cit., hal. 238-239.
14Fuad
Ihsan, op.cit., hal. 51-54.
Simpulan
Pendidikan seumur hidup atau life long education
merupakan suatu proses pendidikan yang terus-menerus (kontinu) dan dilaksanakan
di dalam lingkungan rumah tangga, sekolah, dan masyarakat dari bayi sampai
meninggal dunia. Karena itu pendidikan adalah tanggung jawab kita bersama.
Pendidikan seumur hidup memiliki implikasi, yaitu pada
program-program pendidikan yang meliputi: pendidikan baca tulis, kejuruan,
professional, ke arah perubahan dan pembangunan, kewarganegaraan negara dan
kedewasaan politik, serta kultural dan pengisian waktu luang. Dan sasaran
pendidikan.meliputi: para buruh dan petani, remaja putus sekolah, pekerja yang
berketerampilan, teknisi dan profesionalis, pemimpin masyarakat dan golongan
masyarakat yang sudah tua.
==> tugas pengantar pendidikan <== haha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar